Senin, 08 Desember 2014

Bidang Pandang

          Macam bidang pandangan pada saat perekaman gambar adalah :
1. ELS ( Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang
2. LS (Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas
3. MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot, obyek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala
4. MS (Medium Shot)
Di sini obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama
5. MCU (Medium Close Up)
Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televise.
6. CU (Close UP)
Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala
7. BCU ( Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya
8. ECU ( Extreme Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan lebih jelas sangat detilnya

Sudut Pandang

Sudut Pengambilan Gambar ( Camera Angle )
Dalam fotografi agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu:
§   Bird Eye
Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah / lebih rendah dari kita berdiri. Biasanya sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang sedang dilakukan objek (HI), elemen apa saja yang ada disekitar objek, dan pemberian kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan dengan POI (Point Of Interest).
§   High Angle
Pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.
§   Eye Level
Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar /  sama seperti mata memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita missal, anak – anak.
§   Low Angle
Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namu, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun.
§   Frog Eye
Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.

Panning

Belajar Fotografi dengan Menggunakan Teknik Panning

              Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan pada benda yang bergerak. Cara melakukan panning adalah dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus, sementara background akan tampak kabur/blur. Jangan takut hanya karena ada kata “teknik”, cara melakukan panning dapat dibilang cukup mudah. 
Teknik Panning sering dipakai untuk pengambilan foto sport atau foto news. Seiring perkembangannya, foto Human Interest juga banyak yang menggunakan teknik foto panning. 

Bagaimana Membuat Foto Panning


1. Siapkan Kamera Untuk Foto Panning

Untuk membuat foto panning, gunakan mode shutter priority – Tv atau S sehingga kita bisa mengatur shutter speed di angka yang lebih rendah dibanding yang biasa kita gunakan.
Berapa besar shutter speed yang harus dipakai tergantung pada kecepatan gerakan subyek yang akan difoto dan kecepatan relatif subyek terhadap kamera, dan bisanya hal inilah yang harus banyak dilatih.
Shutter speed untuk membuat foto panning orang yang naik sepeda tentu berbeda dengan shutter speed untuk foto panning balapan motor tentunya. Sama-sama balapan motor namun kalau motornya melaju lurus tepat didepan kita atau sedang berbelok ditikungan juga berbeda.
Aturannya adalah, saat objek foto yang dibidik tampak kurang tajam naikkan shutter speednya. Saat background kurang blur, turunkan shutter speednya.
Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun semuanya tetap harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
  • Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
  • Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
  • Mobil: sekitar 1/50 detik
  • Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik

2. Cara Fokus untuk Foto Panning

Saat foto panning, kita bisa memakai autofokus ataupun manual fokus. Namun bagi pemula untuk lebih mudahnya dapat atur Auto Focus mode ke AF-C (Nikon) atau AI Servo (Canon). Mode ini digunakan pada saat kita harus mengikuti subjek foto yang terus berpindah posisi. 
Set frame yang cukup lebar, jangan terlalu ketat, kasih ruangan didepan dan belakang subyek sehingga kita cukup leluasa melakukan panning dan subyek secara utuh tertangkap dalam frame.
  • Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
  • Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
  • Mobil: sekitar 1/50 detik
  • Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik

3. Menggerakkan Lensa dan Kamera

Kita harus memastikan memiliki cukup ruangan agar kamera dan lensa bisa mengikuti arah gerakan subyek tanpa ada benda (atau orang) yang menghalangi didepan kita.
Agar subyek tetap terlihat tajam, gerakan lensa harus tenang dan stabil dan arahnya hanya pada sumbu horisontal: dari kanan ke kiri atau sebaliknya tanpa diikuti naik/turun, kuncinya sekali lagi latihan.
Pilih objek yang bergerak dan memiliki background yang cerah dan memiliki warna-warna yang menarik, banyak detail dan memungkinkan fokus terarah pada subjek untuk mendapatkan foto panning yang memiliki background yang menarik. 
Arahkan kamera mengikuti objek yang bergerak dan pencet separuh tombol pada shutter release untuk mengambil fokus. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto tidak menarik.
Semakin lembut dan tenang cara kita mengikuti pergerakan dan irama subyek utama, makin tajam mereka terlihat di foto. Kita juga bisa memanfaatkan monopod untuk panning. 
Lakukan banyak latihan practice practice!